Rabu, Desember 24, 2008

Tulisanku tentang cinta

Bermacam-macam Pernyataan Emosi Cinta

Alternatif cara-cara atau alat pernyataan emosi cita tidak terbatas,
dari "Aku mencintaimu. Aku mengirim bunga ini kepadamu sehingga kau tahu betapa besarnya cintaku,
Sampai kepada, "Kubunuh dia supaya kau tahu betapa dalam cintaku padamu."
Setiap orang menfsirkan cinta dan mengekspresikan dengan cara masing-masing.
Lihatlah perbedaan antara dua pernyataan berikut ini :
"Aku mencintaimu karena aku memerlukanmu."
"Aku memerlukanmu karena aku mencintaimu."

Pernyataan pertama adalah suatu pernyataan cinta yang kekanak-kanakan,
suatu bentuk cinta untuk mengambil,
"Aku memerlukanmu. Tanpa kau, saya akan merasa sunyi. Tanpa kau, siapakah yang akan merawatku?
Siapakah yang menyediakan kebutuhanku waktu lapar, kebutuhan rasa aman, kebutuhan batinku ?
Aku memerlukanmu. Aku akan melakukan segala sesuatu agar kau menjadi milikku. Segala sesuatunya untukmu."
Tidak perlu dikatakan, seseorang yang mengalami hanya cinta kekanak-kanakan,
hanya membentuk suatu hubungan yang parasit.
Dalam kasus seorang parasit, seorang tamu hidup dari tuan rumah atau tempatnya menumpang.
Suatu hubungan yang parasit terima bahkan dikehendaki oleh para orangtua dengan seorang anak,
kecil biasanya suatu hubungan seperti itu ada, tapi hanya untuk masa pendek.
Namun orang dewasa yang membentuk hubungan-hubungan yang beparasit berdasarkan cinta kekanak-kanakan akan menjadi miskin secara emosi dan menghancurkan tuan rumah.
Tentu saja, kehancuran ini hanya dapat terjadi jika tuan rumah memilih untuk tetap berada dalam suatu hubungan seperti itu,
memilih membiarkan orang lain mengisapnya secara emosi.

Pernyataan kedua, "Aku memerlukanmu karena aku mencintaimu," adalah suatu ekspresi cinta yang dewasa.
Cinta yang dewasa ialah suatu cinta yang bersifat memberi. Dalam cinta yang dewasa ada suatu kebutuhan mencintai.
Dalam kasus ini kebutuhan adalah untuk memberi bukan mengambil.
"Aku membutuhkanmu karena saya mencintaimu. Aku membutuhkanmu sebagai penerima cintaku.
Aku mengetahui bahwa suka berdekatan denganmu, aku lebih merasakan kehangatan cintaku,
Aku dapat mengekspresikan cintaku padamu dengan berbagai cara.
Aku memperoleh kepuasan yang luar biasa dalam menyatakan cinta yang kurasakan kepadamu.
Orang dengan kemampuan menyatakan cinta secara dewasa dapat dan akan membentuk suatu hubungan yang simbiotik.
Perilaku dari tamu bermanfaat pada tuan rumah atau tempat menumpang, dan sebaliknya.
Mereka berada dan menyatakan perbuatan yang saling menguntungkan.
Begitulah terjadi dengan kasus antara ikan paus dan pembersih makanan yang tersangkut di dalam mulutnya.
Ikan paus memakan korbannya, dan sisa dari makanan tersangkut digiginya. Ikan pembersih yang kecil itu secara total bergabung kepada sisa-sisa makanan yang diperoleh di antara gigi ikan paus itu,
untuk mempertahankan hidupnya. Dengan memakan sisa-sisa makanan itu, ikan kecil itu menjadi gemuk, dan gigi ikan paus itu tetap bersih,
keadaan yang saling manguntungkan dari suatu hubungan yang simbiotik.
Sebagaimana jika dilihat, kata-kata "Aku mencintaimu" tidaklah harus mengkomunikasikan hal yang sama terhadap masing-masing individu.
Bagaimanpun cinta yang kekanak-kanakan dan cinta yang dewasa adalah bentuk cinta emosi.
Ingatlah, bahwa makin banyak alternatif yang diperoleh, makin kayalah hidup , dan makin sedikit alternatif itu tersedia makin keringlah kehidupan .
Sayang sekali, perbendaharaan bahasa kita membatasi kita menggunakan selain dari suatu perkataan "cinta."
" Saya mencintai kucing ini, saya cinta sop ini, saya cinta buku ini, dan saya mencintai kamu."
Emosi-emosi itu semuanya disebut cinta, tapi adalah bentuk cinta yang berlainan.

Cinta Ibu (Cinta Biung)
Erich Fromm, dalam bukunya "Seni Bercinta" (The Art Of Loving) membedakan "cinta ibu," yang bersifat tanpa syarat dengan "cinta ayah," yang bersarat.
"Cinta ibu" adalah suatu bentuk dari cinta yang tidak hanya diekspresikan oleh ibu.
Istilah itu hanya menyatakan bahwa bentuk cinta ini adalah untuk memelihara, menerima keadaan yang dicintai, dan tanpa syarat.
Tak ada sesuatu yang dapat dilakukan untuk menghilangkan itu, dan barangkali lebih penting, tak ada sesuatu keadaan yang dicintai, dan tanpa syarat.
Cinta itu adalah mutlak tidak bersyarat.
Seorang anak yang mengalami jenis cinta ini diberi suatu alternatif dari mana dia memperoleh kegembiraan hidup dan sesuatu yang berharga, yang sudah berada dalam diri sendiri.

Cinta Ayah.(Cinta Biang)
"Cinta ayah" adalah juga bentuk cinta yang dapat diekspresikan oleh seseorang yang bukan ayah yang sesungguhnya.
Istilah itu hanya menyatakan bahwa dalam bentuk cinta ini keputusan secara terang-terangan didasarkan kepada apakah kondisi yang tertentu dipenuhi atau tidak.
Ada sesuatu yang dapat kita lakukan, untuk memperbesar atau mengurangi kemungkinan memperoleh cinta itu.
kita tidak dapat membuat seseorang untuk menunjukan cinta ayah kepada kta, kecuali dengan memenuhi syarat-syarat tertentu.
Bentuk cinta ini digunakan untuk mengajarkan tanggung jawab akan perilaku kita dan konsukuensi dari perilaku itu.
Dalam mengajarkannya, ayah mungkin menyusun dan menetapkan suatu aturan-aturan tingkah laku, dan kondisi-kondisi tertentu.
Anak menentangnya. Jika anak memilih untuk mematuhi aturan-aturan itu, memberontak atau mungkin berusaha mendisiplinkan anak itu dengan cara-cara fisik atau dengan menahan pernyataan cinta.
Namun, dalam beberapa kasus, harga untuk mengekspresikan cinta ini boleh jadi terlalu tinggi, seperti dalam kasus dimana standar seorang orangtua dalam mengekspresikan cinta terhadap anaknya dengan janji behwa anak tidak akan meninggalkan orangtua. Jika anak meninggalkan orang tua, maka semua pernyataan cinta akan ditahan. Maka anak akan bisa sampai empat puluh tahun namun tidak meninggalkan orang tua.
Jika seorang orang tua mengunjungi suatu penjara untuk melihat anaknya yang ditahan disana,
cinta ibu mungkin dinyatakan dengan cara ini :
"Ibu tahu kau sudah memperkosa dan membunuh dan menipu, membakar dan merampok, tetapi kau adalah anakku dan saya mencintaimu. ibu akan tetap mencintaimu." Orang tua itu meninggalkannya sambil menangis.
Cinta ayah dinyatakan dengan cara :
"kau telah memperkosa dan membunuh, mencuri, dan menipu, membakar dan merampok. Sejak saat ini kau tidak anak saya lagi. Kamu jangan datang lagi kerumah ayah, kau tidak memperoleh cinta lagi dari ayah." Orang tua itu meninggalkannya dengan menangis.
Barangkali perbedaan yang terpenting ialah, bahwa dalam cinta perasaan cinta itu tetap ada, sedang pernyataannya ditahan. Kebalikannya,
cinta ibu benar-benar tida bersayarat. Betul-betul tidak ada sesuatu yang dapat dilakukan mengenai itu untuk memperoleh atau melenyapkannya.
Itu di luar kekeuasaan kita. Sayang sekali, banyak anak percaya bahwa untuk memperoleh dengan perilakunya. "Mungkin jika saya memperoleh angka raport yang baik, jika saya bisa masuk universitas, atau jika saya memperoleh suatu perkerjaan yang baik, maka mereka akan mencintai dan menyetujui."
"Saya tidak mengerti itu. Dia seorang gelandangan. Dia terus dalam keadaan kesusahan dan membuat masalah, namun mereka masih mencintainya."
Tentu saja, usaha anak itu akan sia-sia.Setiap kasih sayang yang diterimanya sebagai suatu akibat atau konsekuensi perilaku adalah berupa cinta ayah, bukan cinta ibu.

Cinta Narsisistik
Barangkali bentuk cinta yang terpenting ialah cinta Narsisistik,
yaitu cinta itu sendiri. kita mestilah mencintai diri kita sendiri lebih dulu sebelum mencintai orang lain.
Dimana logikanya dengan mengatakan, "Saya tidak baik. Saya sudah busuk di dalam. Saya membenci diri saya. Tapi saya mencintai kamu."
Cintailah orang lain sebagaimana kita mencintai diri kita sendiri.
Selanjutnya, jika kita tidak mencintai diri diri kita sendiri, adalah sangat sukar untuk menerima, bahwa seseorang juga mencintai kita.
Jika seseorang berkata, "Saya mencintaimu," kita mungkin berpendapat bahwa dia berdusta kepada kita atau mereka mestilah mempunyai perasaan atau pikiran yang tidak benar.
Tanpa mencintai diri sendiri, memberikan sering diganti dengan mengorbankan.
"Saya berdosa. Saya sudah berbuat salah. Saya tidak pantas untuk sesuatu. Saya tidak layak berbahagia. Satu-satunya pembebasan saya adalah untuk membuat orang lain bahagia, memperbaiki hidup orang lain. Saya akan menderita dan berkorban bagi kepentingan mereka," kata orang-orang pembaru masyarakat.
Jika kita memperoleh kepuasan dari melakukan sesuatu dalam suatu hubungan, ialah dengan memberi bukan dengan mengorbankan.
Dengan begitu kegembiraan sudah diberikan kepada diri kita sendiri, dan tidak ada orang yang berhutang apapun kepada kita.
Dalam pengorbanan, individu memberi untuk menerima. Hutang tetap ada, dan pemberi berusaha untuk memanipulasi penerima.
Konsep memberi dan menerima menjadi sangat penting dalam pemilihan pasangan hidup.
Buatlah suatu daftar dari lima sifat-sifat yang kita inginkan dari seorang pasangan,
buatlah suatu daftar sebelum membaca lebih lanjut. Sesudah membuat daftar, tanyalah diri sendiri :
Apakah sifat-sifat itu berkembang dengan baik di dalam pribadi diri kita sendiri ?
Apakah orang dengan sifat itu memilih kita ?
Apakah kita dengan jujur percaya kita akan menjadi model untuk orang ini, jadi bukan halangan ?
Kemudian, buatlah suatu daftar dari sifat yang kita inginkan dalam seorang sahabat.
Buatlah daftar ini sebelum membacanya lebih lanjut.
Sesudah membuat daftar itu bandingkan itu dengan daftar pertama.
Apakah sifat-sifat yang kita ingini dari seorang teman sama dengan yang kita ingini ada pada seorang pasangan hidup?
Sayang sekali, banyak orang dewasa yang tidak dewasa sering memlilh seorang pasangan berdasarkan keinginan mereka memilih seorang teman berdasarkan keinginan-keinginan mereka untuk memberi.
Seleksi atau pemilihan ini sering terjadi karena mereka mananggapi pasangan itu dalam suatu peranan "keorangtuaan," dan hanyalah untuk menggambarkan bahwa kita mempunyai standar dengan mana kita memilih teman-teman kita dan standar dengan mana mana memilih seseorang pasangan hidup.
Individu-individu yang kita pilih, adalah yang kita anggap sebagai teman atau pasangan yang baik.
Standar manakah yang kita pilih ?
Apakah standar untuk seorang lelaki "baik," atau seorang wanita yang "baik"?
Seorang eksistensialis tidaklah berpikir bahwa suatu jenis kelamin tidak lebih rendah atau lebih tinggi terhadap yang lain.
Itu adalah alternatif-alternatif, tidak bertentangan.


Judul Tulisanku " cinta "


Penulis.
Ferry Andrianto / feyleo83


Narasumber.
-Buku ; The art of loving
(Eric Fromm)

-Buku ; Psikoanalitik
(Dr.Ra'uf khan)

-Buku ; The sweet's family
(Brenda Glory)


-Hasil observasi lingkungan remaja

-Intervew beberapa pasangaan cinta

 

Copyright © 2011 by fey_leo83