Jumat, Desember 26, 2008

Memilih Camcorder

Memilih camcorder tidak sama dengan memilih komputer. Anda tidak bisa dengan hanya membandingkan spesifikasinya dan untuk membeli kamera video anda harus melihat dan menyentuh sendiri produknya.
Pastikan apakah nyaman digenggam selain membandingkan fitur dan harganya.
Masalah yang muncul dalam memilih camcorder adalah begitu banyaknya model dan format yang tersedia. Range harganya pun luar biasa lebar, mulai dari SGD 300 sampai SGD 3500.
Camcorder dengan lensa wide angle yang baik akan lebih bermanfaat dibandingkan digital zoom. Digital zoom mengakibatkan penurunan kualitas gambar, sehingga dalam memilih camcorder, digital zoom tidak terlalu perlu diperhatikan. Optical zoom yang lebih merupakan fitur yang perlu diperhatikan.
Dari segi fitur yang perlu diperhatikan pada dasarnya :

Optical zoom : pada kelas pemula dan menengah biasanya sudah cukup dengan 10x atau 12x, walaupun kini Canon sudah meluncurkan model dengan 16x dan 22x optical zoom.

Lensa : lensa dengan focal range lebih lebar akan lebih bermanfaat. Paling tidak dapatkan video kamera dengan f1.8 atau f2.0 (makin kecil nilainya makin baik, tetapi harganya pun semakin berlipat). Kamera dengan merk yang sama dan fitur lain yang sama tetapi dengan f1.2 akan dua sampai tiga kali harga yang f1.8.

CCD Size : digital camcorder menggunakan CCD (charge couple devices) untuk mengenali warna. Kalau bisa mendapatkan kamera video digital dengan 3 CCD akan lebih baik, tetapi biasanya lebih mahal. Kamera video digital dengan satu CCD dengan ukuran 1/4” sudah cukup memadai.Ukuran 1/3.6” akan lebih baik lagi. Adapun yang 1/6” biasanya lemah dalam shooting di lingkungan low light.

Manual Control : Kamera video untuk pemula biasanya dibuat semudah mungkin dengan mengurangi manual control.
Memang nyaman mempunyai autofocus, automatic aperture, automatic exposure, ataupun automatic white balance, tetapi autofocus akan kesulitan dalam low light dan automatic aperture akan kesulitan dalam memilih apakah mau memfokuskan shoot pada satu obyek saja atau keseluruhan.

Format Video Analog
Ada berbagai macam format video. Format analog di antaranya VHS, S-VHS, VHS-C, S-VHS-C, S-VHS-ET, 8mm, dan Hi8.

Format-format VHS sudah kuno dan sudah dipakai sejak 1970-an. Kualitas gambarnya pun rendah (low band) dengan menampilkan hanya 240 lines (400 lines pada VHS-ET). Lagi pula apakah anda masih menggunakan VHS tape recorder di rumah? Apalagi di Indonesia, yang pada jaman jaya-jayanya VHS pun menggunakan format Betamax.

Format Hi8 lebih baik dan lebih kompak dibandingkan format format VHS, tetapi kini kamera video format Hi8 jatuh harganya semenjak adanya kamera video digital dengan format DV.

Format 8mm pernah merajai sektor low-band, terutama karena kualitas suara FM audio-nya. Format ini tidak lagi didukung oleh kebanyakan produsen kamera video. Tinggal Canon yang masih mendukung format ini.


Format Video Digital
Digital 8 Format digital yang masih kompatibel dengan format analog Hi8 dan 8mm adalah Digital 8. Kualitas gambarnya 500 lines dengan audio yang terekam 16-bit PCM stereo (tidak ada audio dub). Kalau anda tidak mempunyai rekaman lama yang direkam secara ana;log, paling baik cari format yang lebih baru saja.

DV Format. Format ini yang sekarang mendominasi kamera video yang ada di pasaran. Format ini juga yang kualitasnya kini terbaik serta CD-quality PCM stereo sound dengan fasilitas audio dubbing. Hasil shooting (footage) dapat ditransfer ke TV atau VCR dalam berbagai janis: composite analogue signal menggunakan AV leads, S-video analogue signal, serta sebagai DV signal (DV In/Out) menggunakan i.Link interface (dikenal juga sebagai FireWire atau IEEE 1394). Semua model mempunyuai i.Link Out (DV Out), tetapi apabila ingin menggunakan Non-Linear Editing System (NLE) pada PC seperti Adobe Premiere dan lainnya, anda memerlukan i.Link In juga (DV In/Out).

DVD Format. Format ini diperkenalkan pada tahun 2001 oleh Hitachi. Gambar direkam dalam kompresi MPEG-2 yang mutunya setara dengan DV, serta fasilitas basic editing langsung pada kamera video itu sendiri tanpa harus menggunakan PC. Pada kamera video digital dengan format ini, digunakan DVD-RAM atau DVD-R untuk merekam footage. Keduanya dimuat kedalam kamera video menggunakan caddy atau cartridge. DVD-RAM bersifat rewriteable, sedangkan DVD-R bersifat once-writable.

Sony meluncurkan juga DVD video camera recorder dengan format MPEG-2, tetapi menggunakan disk yang berbeda, yaitu DVD+RW dan DVD+R yang lebih kompatibel dengan format DVD player dibandingkan DVD-RAM ataupun DVD-R.

MicroMV Format
Format ini diperkenalkan oleh Sony. Memanfaatkan kompresi MPEG-2 pada suatu kaset yang 70 persen lebih kecil dibandingkan MiniDV tape.

Merangkap Kamera, Browser, dan Email?
Semua camcorder dapat juga berfungsi menjadi kamera digital dengan resolusi gambar yang cukup baik dan banyak camcorder terbaru kini menyertakan memory stick untuk merekam still image. Tetapi sebagai browser?

Sony terbaru dengan MicroMV format selain menyertakan memory stick slot, juga menyediakan modem adaptor atau bluetooth yang memungkinkan anda melakuka Internet
browsing ataupun mengirim e-mail dengan attachment berupa still image atau video yang anda ambil menggunakan camcorder tersebut.



 

Copyright © 2011 by fey_leo83