Beberapa pemerintahan di seluruh dunia umumnya beranggapan bahwa standar terbuka adalah pilihan yang penting dan baik. Namun, banyak kalangan yang mengkhawatirkan dan senantiasa berdebat tentang apa arti sesungguhnya dari istilah open ini. Tidak heran, karena prinsip open penting bagi pemerintahan dimana pun. Definisi open juga merupakan dinamika yang penting di industri teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang persaingannya sangat ketat.
Akibatnya, timbul berbagai polemik dari definisi tersebut. Lalu timbul, pertanyaan tentang “apa yang dimaksud dengan open” dan bagaimana prinsip openess dapat dimanfaatkan untuk mendukung pemerintahan yang dinamis, responsif dan efisien?
Pemerintahan di berbagai belahan negara di dunia sudah menyadari pentingnya sistem teknologi informasi dalam membantu mengatasi berbagai ancaman tak terduga, perekomian global, serta permintaan terhadap pembayaran fiskal secara on line, dan sebagainya.
Akhirnya ditemukan beberapa hal yang dapat dijadikan patokan seperti :
Pemerintahan yang telah mengimplementasikan sistem good corporate governance, akan memberikan akses yang lebih besar bagi aplikasi-aplikasi e-government serta memberikan tanggapan positif ketika dunia bisnis dan rakyat perlu berinteraksi dengan pemerintahnya.
Pemerintahan yang baik harus menerapkan openess bagi rakyatnya. Openess dalam memberikan akses aplikasi-aplikasi e-government yang berkaitan dengan administrasi publik pada berbagai jenis platform. Yang perlu dihindari adalah pemaksaan platform atau penawaran vendor tertentu pada masyarakat umum.
Secara umum, openess memiliki beberapa tujuan, antara lain :
Open computing atau komputasi terbuka adalah prinsip psikologis yang menggariskan kebijakan dan praktik pembelian arsitektur dan teknologi yang menyejajarkan TI dengan tujuan yang telah ditentukan.
Hal ini memungkinkan interoperabilitas dengan menggunakan spesifikasi yang telah ditetapkan untuk API, protokol, serta format data dan file. Spesifikasi ini harus ditetapkan tanpa adanya pembatasan yang dapat menjadi kendala pengimplementasian, atau menimbulkan biaya atau royalti (seperti royalti atas hak paten).
Open standard atau standar terbuka. Standar ini berbeda karena peran formal organisasi-organisasi independen yang telah mengadopsi spesifikasi-spesifikasi tersebut melalui proses yang demokratis.
Berbagai tingkat “keterbukaan” dapat diwujudkan, tergantung dari jumlah karakteristik yang diterapkan dengan sebuah standar individual, dan standar ini lambat laun dapat menjadi lebih terbuka. Sebagai contoh, sebuah standar proprietary dapat menjadi sangat terbuka jika ditetapkan oleh sebuah badan atau konsorsium penetapan standar.
Beberapa karakteristik open standard :
Banyak perusahaan besar yang sudah menerapkan konsep komputasi terbuka. Mereka membeli barang dan jasa TIK dari berbagai vendor dan berharap semua teknologi ini dapat berjalan berdampingan. Kebanyakan perusahaan besar ingin memiliki fleksibilitas untuk menyebarkan perangkat keras dan piranti lunak dengan cara tertentu untuk mengatasi masalah yang dihadapi organisasi. Mereka tidak ingin terikat pada vendor tertentu dan tidak mau mengikuti prioritas dan jadwal vendor tersebut. Komputasi terbuka memberikan mereka suatu cara untuk menangani komponen teknologi sebagai modul-modul yang dapat dipadukan.
Terdapat beberapa keyakinan umum yang terkait dengan trend ini. Organisasi-organisasi ITK yang berinvestasi pada komputasi terbuka percaya bahwa komputasi terbuka akan memungkinkan mereka untuk memaksimalkan fleksibilitas dan pada akhirnya meningkatkan produktivitas bisnis. Perusahaan besar percaya bahwa komputasi terbuka akan memungkinkan mereka untuk secara cepat mengadopsi inovasi teknologi dan mengeksploitasikan pengurangan biaya teknologi. Komputasi terbuka akan memberikan mereka suatu derajat kebebasan dari vendor. Tentunya, terdapat beberapa taktik tertentu yang terkait dengan filosofi komputasi terbuka. Arsitektur yang dirumuskan dengan baik dan berdasarkan standar terbuka merupakan unsur penting dari komputasi terbuka. Terlebih lagi, semakin banyak pemerintahan dan perusahaan yang menerima kenyataan bahwa proses pengembangan komunitas, perlu mendukung standar terbuka.
Akibatnya, pemerintahan dan beberapa organisasi menggunakan peranti lunak sumber terbuka sebagai sarana untuk mempercepat pengadopsian standar terbuka yang pada gilirannya akan memungkinkan mereka untuk mengimplementasikan komputasi terbuka.
Akibatnya, timbul berbagai polemik dari definisi tersebut. Lalu timbul, pertanyaan tentang “apa yang dimaksud dengan open” dan bagaimana prinsip openess dapat dimanfaatkan untuk mendukung pemerintahan yang dinamis, responsif dan efisien?
Pemerintahan di berbagai belahan negara di dunia sudah menyadari pentingnya sistem teknologi informasi dalam membantu mengatasi berbagai ancaman tak terduga, perekomian global, serta permintaan terhadap pembayaran fiskal secara on line, dan sebagainya.
Akhirnya ditemukan beberapa hal yang dapat dijadikan patokan seperti :
- Sistem terintegrasi yang dapat berkomunikasi dengan sistem-sistem lain tanpa kendala
- Kemudahan dalam merekonfigurasikan sistem-sistem tersebut
- Fleksibilitas dalam memindahkan informasi dari satu tempat ke tempat lain dengan lebih efisien
Pemerintahan yang telah mengimplementasikan sistem good corporate governance, akan memberikan akses yang lebih besar bagi aplikasi-aplikasi e-government serta memberikan tanggapan positif ketika dunia bisnis dan rakyat perlu berinteraksi dengan pemerintahnya.
Pemerintahan yang baik harus menerapkan openess bagi rakyatnya. Openess dalam memberikan akses aplikasi-aplikasi e-government yang berkaitan dengan administrasi publik pada berbagai jenis platform. Yang perlu dihindari adalah pemaksaan platform atau penawaran vendor tertentu pada masyarakat umum.
Secara umum, openess memiliki beberapa tujuan, antara lain :
- memastikan fleksibilitas dan interoperabilitas
- menghindari keterikatan pada satu vendor
- menghindari pemaksaan keputusan teknologi tertentu kepada masyarakat
- menghindari pemaksaan keputusan teknologi tertentu kepada masyarakat
- mendorong penghematan biaya
- memastikan akses ke informasi di masa mendatang
- memastikan persaingan yang sehat antarvendor
Open computing atau komputasi terbuka adalah prinsip psikologis yang menggariskan kebijakan dan praktik pembelian arsitektur dan teknologi yang menyejajarkan TI dengan tujuan yang telah ditentukan.
Hal ini memungkinkan interoperabilitas dengan menggunakan spesifikasi yang telah ditetapkan untuk API, protokol, serta format data dan file. Spesifikasi ini harus ditetapkan tanpa adanya pembatasan yang dapat menjadi kendala pengimplementasian, atau menimbulkan biaya atau royalti (seperti royalti atas hak paten).
Open standard atau standar terbuka. Standar ini berbeda karena peran formal organisasi-organisasi independen yang telah mengadopsi spesifikasi-spesifikasi tersebut melalui proses yang demokratis.
Berbagai tingkat “keterbukaan” dapat diwujudkan, tergantung dari jumlah karakteristik yang diterapkan dengan sebuah standar individual, dan standar ini lambat laun dapat menjadi lebih terbuka. Sebagai contoh, sebuah standar proprietary dapat menjadi sangat terbuka jika ditetapkan oleh sebuah badan atau konsorsium penetapan standar.
Beberapa karakteristik open standard :
- Tidak ada pembatasan terhadap royalti dan hak paten
- Bebas untuk diadopsi oleh industri mana pun
- Dikendalikan oleh sebuah organisasi industri yang terbuka dengan proses evolusi standar yang bersifat inklusif dan didefinisikan dengan baik.
- Dimplementasikan melalui penawaran yang terdapat di pasar.
Banyak perusahaan besar yang sudah menerapkan konsep komputasi terbuka. Mereka membeli barang dan jasa TIK dari berbagai vendor dan berharap semua teknologi ini dapat berjalan berdampingan. Kebanyakan perusahaan besar ingin memiliki fleksibilitas untuk menyebarkan perangkat keras dan piranti lunak dengan cara tertentu untuk mengatasi masalah yang dihadapi organisasi. Mereka tidak ingin terikat pada vendor tertentu dan tidak mau mengikuti prioritas dan jadwal vendor tersebut. Komputasi terbuka memberikan mereka suatu cara untuk menangani komponen teknologi sebagai modul-modul yang dapat dipadukan.
Terdapat beberapa keyakinan umum yang terkait dengan trend ini. Organisasi-organisasi ITK yang berinvestasi pada komputasi terbuka percaya bahwa komputasi terbuka akan memungkinkan mereka untuk memaksimalkan fleksibilitas dan pada akhirnya meningkatkan produktivitas bisnis. Perusahaan besar percaya bahwa komputasi terbuka akan memungkinkan mereka untuk secara cepat mengadopsi inovasi teknologi dan mengeksploitasikan pengurangan biaya teknologi. Komputasi terbuka akan memberikan mereka suatu derajat kebebasan dari vendor. Tentunya, terdapat beberapa taktik tertentu yang terkait dengan filosofi komputasi terbuka. Arsitektur yang dirumuskan dengan baik dan berdasarkan standar terbuka merupakan unsur penting dari komputasi terbuka. Terlebih lagi, semakin banyak pemerintahan dan perusahaan yang menerima kenyataan bahwa proses pengembangan komunitas, perlu mendukung standar terbuka.
Akibatnya, pemerintahan dan beberapa organisasi menggunakan peranti lunak sumber terbuka sebagai sarana untuk mempercepat pengadopsian standar terbuka yang pada gilirannya akan memungkinkan mereka untuk mengimplementasikan komputasi terbuka.