Minggu, Februari 22, 2009

System Terdistribusi

Mari kita bayangkan masa depan, saat hampir semua aktivitas manusia memanfaatkan komputer sebagai sarana utamanya. Berbagai basis data berskala besar telah disimpan dalam format elektronis. Demikian pula berbagai aplikasi yang mendasarkan pada basis data telah dikomputerisasi dalam sebuah lingkungan jaringan komputer yang meliputi berbagai instansi dan perusahaan. Pada saat itu dimensi ruang benar-benar telah berkontraksi sedemikian rupa sehingga dunia maya seakan-akan telah menjadi dunia nyata dan berbagai aspek kehidupan manusia terhubung melalui suatu jaring-jaring yang amat kompleks.

Ilustrasi berikut ini bisa menggambarkannya. Misalnya si A sakit dan pergi ke dokter langganannya. Jika hasil diagnosa mengharuskan si A harus masuk ke rumah sakit, maka pemilihan RS dan pemesanan tempat dapat dilakukan pada saat itu juga melalui komputer di tempat praktek dokter. Selanjutnya komputer di RS dapat mengontak komputer perusahaan asuransi kesehatan untuk pengurusan pembayaran biayanya. Jika si A memerlukan obat atau peralatan khusus, maka komputer si dokter dapat memberitahu di apotik mana obat atau peralatan tersebut tersedia. Cerita ini dapat diperpanjang, tapi intinya adalah bahwa satu aksi dapat memicu berbagai aktivitas lain yang saling berhubungan.

Ilustrasi di atas nampaknya tidak lagi jauh dari kenyataan yang ada saat ini. Sesungguhnya dapat dikatakan bahwa teknologi untuk menuju ke sana saat ini sudah dimiliki manusia. Selain teknologi mikroelektronik dan telekomunikasi, maka teknologi lain yang berperanan penting adalah teknologi sistem komputer terdistribusi (distributed computer systems).

Sistem komputer terdistribusi adalah sebuah sistem yang memungkinkan aplikasi komputer beroperasi secara terintegrasi pada lebih dari satu lingkungan yang terpisah secara fisis. Sistem informasi kesehatan yang diilustrasikan di atas menunjukkan komponen-komponen aplikasi yang terdistribusi (di tempat praktek dokter, di rumah sakit, di apotik, dan di perusahaan asuransi kesehatan). Ciri khas sistem komputer terdistribusi adalah heterogenitas dalam berbagai hal: perangkat keras, sistem operasi, dan bahasa pemrograman. Adalah tidak mungkin untuk mengembangkan sistem terdistribusi yang homogen secara paksaan, karena secara alamiah sistem komputer terdistribusi tumbuh dari lingkungan yang heterogen. Kata kunci dalam menjembatani perbedaan-perbedaan yang muncul adalah interoperabilitas (interoperability).

Karakteristik Sistem Terdistribusi

1. Pemakaian bersama atas sumber daya

· Hardware dan software

· Perlu resource manager (RM)

· Hubungan antara resource dengan pihak yang menggunakannya

· Client-server, remote evaluation, code on demand, dan mobile agent

2. Keterbukaan

· Syarat logis bagi sistem yang tumbuh dari komponen-komponen yang heterogen

· Keterbukaan mensyaratkan interoperabilitas membangun jembatan pengatur

3. Konkurensi

· Paralelisme dalam SD

· Muncul dr sifat kemandirian dlm SD

· Penting krn menyangkut integritas resource

Karakteristik Sistem Terdistribusi lainnya

a. Skalabilitas

· Asumsi: ketersediaan resource tidak boleh dibatasi

· Pertumbuhan SD tidak boleh berpengaruh pada sistem dan software

b. Toleransi terhadap kesalahan

· Menjaga kebenaran kinerja sistem dan ketersediaan layanan

· Redundansi h/w dan pemulihan s/w

c. Transparansi

· Pemisahan antara user dan sistem

· Transparansi akses dan lokasi paling dominan

Dalam Jaringan Komputer

Infrastruktur bagi sistem terdistribusi

Diimplementasikan oleh:

· komponen hardware

· komponen software

· protokol sbg “pengatur”

Dibangun untuk sarana berkomu-nikasi requirement berkisar pd aspek keterhubungan (intercon-nectedness)

· Performance: kecepatan

· Reliabilitas: kualitas keterhubungan

Jenis-jenis jaringan komputer menurut luasan distribusi

· LAN, dengan teknologi

· Ethernet, Fast Ethernet

· FDDI

· Token ring

· WAN, dengan teknologi

· ISDN

· ATM

 

Copyright © 2011 by fey_leo83