Selasa, November 04, 2008

Subnetting

Pengelompokan ke dalam sebuah group tertentu dalam suatu jaringan atau sering disebut dengan subnet dapat mengurangi banyaknya alamat host yang terbuang,

misalnya suatu perusahaan kecil yang mempunyai jumlah host 10 maka perusahaan tersebut dapat menggunakan kelas C dengan subnet mask 255.255.255.240 yang akan memberikan jumlah host sebanyak 14 alamat. Jadi misalkan sebuah perusahaan mendapatkan alamat jaringan kelas C 202.155.16.X, dimana X merupakan 8 bit : 0000 0000 s/d 1111 1111,

maka dengan mengambil 4 bit pertama pada byte terakhir (X) dapat didapatkan 14 jaringan dengan masing-masing 14 host per jaringan. Misalkan perusahaan tersebut dapat mengunakan alamat IP dari 202.155.16.0 s/d 202.155.16.240 dengan 202.155.16.0 alamat jaringan dan 202.155.16.240 alamat broadcast, maka akan didapatkan 12 alamat TP untuk host pada perusahaan tersebut dengan hal ini maka akan ada 2 IP yang tidak terpakai.

Kegunaan subnetting selain dapat menggurangi alamat IP juga dapat berguna untuk mengurangi trafic yang diosevavkan oleh broadcasting ataupun collision di jaringan.
Misal ada alamat IP kelas C 202 .93.32 .xxx yang mempunyai host sebanyak 254 host.
Dari 8 bit alamat host dapat diambil beberapa bit sebagai identitas sub-jaringan.
Dari xxx akan mempunyai range 0000 0000 s/d 1111 1111
bila diambil 2 bit pertama maka akan didapat kombinasi bit: 00 01 10 11 bit
jadi jaringan tersebut dapat dibagi menjadi 4 buah jaringan.
Untuk contoh di atas maka alamat netmasknya akan menjadi 255 . 255 . 255. 192.
Maka alamat jaringan akan menjadi sebagai berikut :


 

Copyright © 2011 by fey_leo83